Asteroid 2012 DA14 Bernilai Rp1.800 Triliun - Asteroid 2012 DA14 yang baru saja melewati Bumi tadi malam, pukul 2:30 WIB, ditaksir memiliki nilai sebesar US$195 miliar, atau tepatnya setara Rp1.884 triliun.
Mengapa nilainya bisa semahal itu?
Asteroid 2012 DA14 diperkirakan mengandung berbagai sumber daya yang sangat berharga, seperti besi dan nikel, serta kandungan mineral yang dapat digunakan untuk bahan bakar pesawat luar angkasa.
Beberapa perusahaan ruang angkasa sudah melihat asteroid sebagai sumber daya masa depan, karena kandungan mineral di dalamnya bisa digunakan untuk memasok bahan bakar pesawat luar angkasa dalam melakukan misi antarplanet. Selain itu, kandungan logamnya bisa digunakan untuk membangun dan memperbaiki satelit di luar angkasa.
Kandungan air di dalam asteroid dapat dipecah menjadi hidrogen dan oksigen, itu merupakan komponen kunci untuk bahan bakar roket. Sementara kandungan logamn bisa digunakan oleh para ahli untuk membuat bagian baru dan memperbaiki satelit-satelit di luar angkasa.
Bahan-bahan dari asteroid inilah yang suatu hari nanti akan membantu perusahaan ruang angkasa dalam memangkas biaya. Sekadar diketahui, dalam satu misi luar angkasa, perusahaan mengeluarkan biaya sekitar US$10 juta, setara Rp96 miliar, per ton untuk bahan bakar.
Deep Space Industries, pelopor perusahaan pertambangan asteroid asal Amerika Serikat menghitung, hanya lima persen air dari total seluruh kandungan air di asteroid 2012 DA14, yang nilainya mencapai US$65 miliar, atau Rp628 triliun.
Sementara, 10 persen kandungan logam yang ada di asteroid itu diperkirakan seharga US$130 miliar, atau setara Rp1.256 triliun.
Terdengar fantastis, tapi angka-angka di atas tidaklah mengada-mengada. Itu nilai yang ditaksir dari sebuah asteroid 2012 DA14 seberat 130.000 ton.
David Gump, Chief Executive Deep Space Industries mengatakan bahwa nilai potensial dari asteroid itu bisa dimanfaatkan untuk memasok bahan bakar untuk pesawat luar angkasa.
"Namun, asteroid 2012 DA14 sangat tidak cocok untuk dilakukan penambangan. Orbitnya mengelilingi matahari, jadi akan sulit dilakukan eksplorasi," kata Gump, dilansir Telegraph, 15 Februari 2013.
Dia menuturkan, saat ini perusahaan lebih tertarik untuk mengeksplorasi asteroid-asteroid lain, yang diperkirakan masih ada ribuan jumlahnya.
"Kami berencan mengirimkan armada probe untuk memeriksa asteroid yang akan melintasi bumi pada tahun 2015. Ini adalah tantangan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di masa depan," pungkasnya
Artikel Menarik Lainnya :