Inilah Agus Martowardojo Gubernur Bank Indonesia Yang Baru - Menteri Keuangan Agus Martowardojo akhirnya terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia. Agus lulus uji kepatutan dan kelayakan yang digelar anggota Komisi XI DPR, malam ini. Alotnya pembahasan, keputusan itu keluar setelah voting 54 anggota Komisi XI dalam rapat tertutup.
"46 Orang setuju, itu sudah menunjukkan perdebatan kita dan satu absen," kata Wakil Komisi XI Harry Azhar Aziz di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa 26 Maret 2013.
Dalam voting ini, setuju Agus Marto jadi Gubernur BI 46 orang dan tidak setuju 7 orang dan abstain 1 orang. Dengan demikian, Agus Marto terpilih sebagai Gubernur BI akan mengantikan Darmin Nasution yang masa jabatannya akan berakhir pada Mei mendatang.
Pada 2008, Agus diusulkan Presiden SBY menjadi gubernur BI bersama Raden Pardede. Namun, DPR menolak.
Agus Martowardojo sudah lama berkecimpung di pasar keuangan Indonesia. Saat ini, ia menjadi Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada Mei 2010.
Sebelum menjadi Menteri Keuangan, Agus adalah Direktur Utama Bank Mandiri (Mei 2005-2010), menggantikan ECW Neloe, yang terlibat dugaan kasus korupsi. Agus Dermawan Wintarto Martowardojo lahir di Amsterdam, Belanda, 24 Januari 1956 silam.
Di usianya yang sudah 57 tahun, karier Agus memang beragam, tetapi masih di sektor yang sama, yaitu pasar keuangan. Agus menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan lulus pada 1984. Selepas itu, Agus juga telah menyelesaikan kursus perbankan, manajemen, dan kepemimpinan di banyak institusi dalam dan luar negeri, antara lain Banking and Management Courses State University of New York, Stanford University, dan Institute of Bangking & Finance, Singapura.
Karier perbankannya dimulai sebagai staf International Loan di Bank of America cabang Jakarta, lalu menjabat sebagai Wakil Presiden Corporate Banking Banking Group Head Bank Niaga pada 1986. Kariernya tidak berhenti di situ karena ia semakin melejit, yaitu menjadi Presiden Direktur PT Bank Bumiputera (1995) dan Presiden Direktur PT Bank Ekspor Impor Indonesia (1998).
Karena gonjang-ganjing reformasi dan krisis global, ada empat bank yang dilebur menjadi satu, yaitu menjadi Bank Mandiri. Kredibilitas Agus dipertaruhkan untuk membenahi peleburan empat bank tersebut. Dia bertugas menjadi Direktur Bank Mandiri dengan tanggung jawab manajemen risiko dan restrukturisasi kredit, retail banking dan operations, hingga memegang bagian sumber daya manusia (SDM) pada 1999-2002.
Setelah sempat menjabat sebagai Penasihat Ketua BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Indonesia) pada Oktober 2002, dia diangkat menjadi Presiden Direktur PT Bank Permata Tbk yang merupakan hasil merger PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Ekspres, Bank Media, dan Bank Patriot.
Kemampuannya merestrukturisasi bank membuatnya dipercaya kembali ke Bank Mandiri menjadi Direktur Utama pada Mei 2005. Namun, pada Mei 2010, Presiden meminta Agus menggantikan Sri Mulyani untuk menjadi Menteri Keuangan.
Agus pun sempat terpilih sebagai Ketua Asosiasi Bankir Indonesia pada Desember 2005 dan telah menjabat sebagai Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sejak Juni 2006.
Ia juga pernah menjadi Advisor Asosiasi Perbankan Indonesia dan pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Bank Umum Nasional Swasta (Perbanas) dari tahun 2003 sampai Mei 2006. Selain itu juga, Agus pernah menjadi Ketua Bankers Club Indonesia dari 2000 sampai 2003. (umi)
Artikel Menarik Lainnya :